Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu. – Yohanes 20:11.
Pexels.com |
Saudara-saudara yang terkasih, hari ini ialah tanggal 16 Juli, kita merenungkan peristiwa Maria Magdalena yang mengunjungi makam kosong dan merasa sangat sedih karena dia mengira bahwa seseorang telah mengambil Yesus dari makam tersebut.
Damai hanya dimiliki oleh orang-orang yang rendah hati yang setiap hari berusaha mendekatkan hati mereka kepada Tuhan meskipun mereka merasa tidak layak. Ketika kita dengan tak kenal lelah memohon kepada Tuhan akan anugerah pengampunan atas semua pelanggaran yang telah kita lakukan, menyadari semua kelemahan kita dan menyerahkan diri sepenuhnya pada kehendak-Nya, maka saat itulah anugerah Tuhan bekerja. Makam kosong itu seperti hati kita yang jauh dari Tuhan, seperti jiwa kita yang tandus yang selalu jauh dari sumber air kehidupan, yaitu Yesus sendiri.
Dua malaikat penjaga makam mengingatkan kita pada suara hati kita sendiri yang adalah suara hati Nurani kita; suara batin yang selalu mengingatkan kita bahwa kita harus bisa menjauh dari perbuatan jahat dan harus melakukan serta menjaga semua perbuatan baik. Jika kita tidak pernah mengasah hati Nurani atau suara batin kita, jika kita terus mengabaikannya, maka kita secara alami akan merasa tandus, jiwa kita akan sangat jauh dari kedamaian.
Yesus, menegur Maria Magdalena yang begitu sedih dan menangis, dalam kehidupan sehari-hari Dia juga menegur dan menyapa kita. Dia menunggu kita datang kepada-Nya. Tuhan sangat merindukan kita untuk bisa pulang kapan saja, bahkan hanya untuk satu menit. Tuhan menunggu kita untuk bersyukur kepada-Nya, bukan mengeluh. Tuhan ingin melihat kita sabar dan kuat dalam menghadapi masalah hidup, bukan sebaliknya merasa putus asa. Sesungguhnya, tidak pernah terlambat untuk memulai hidup kita yang baru lagi, tidak terlambat untuk bangkit dari setiap kejatuhan.
Marilah, segera pulang dan cari Yesus yang dikira penjaga taman oleh Maria Magdalena, agar hati kita selalu damai dan tidak tandus serta kering seperti makam kosong.
Tuhan memberkati.
Refleksi dari Yohanes 20:11-20 ole Sr. Yanti Purnawati SFSC.
(Dengarkan podcastnya disini)
No comments:
Post a Comment