Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata Pilatus kepada mereka: "Lihatlah Manusia itu!" - Yohanes 19:5
Pexels.com |
Pilatus secara pribadi menanyai Yesus dan menemukan bahwa dia tidak bersalah. Pilatus hendak membebaskan Yesus dan berusaha melakukannya, tetapi apapun yang dilakukan tidak berhasil. Kemudian Pilatus membawa Yesus dan mencambuknya, berpikir bahwa setidaknya dengan melihat hal itu, orang-orang Yahudi akan senang dan mengizinkan Yesus untuk dibebaskan. Para prajurit Pilatus mengejek Yesus dan membuatnya mengenakan mahkota duri dan jubah ungu. Ketika Pilatus menempatkan Yesus di depan orang-orang Yahudi, dia berkata, "Inilah orangnya." Pilatus menekankan bahwa Yesus hanyalah manusia biasa dan bukan raja.
Teman-teman yang terkasih, ketika melihat bagian ini, kita menemukan banyak kali Pilatus mencoba membebaskan Yesus karena yakin bahwa Yesus tidak melakukan kesalahan sehingga tidak pantas dihukum mati. Para pemimpin Yahudi menekan Pilatus sedemikian rupa sehingga dia harus menyenangkan mereka dan kaisar. Pilatus mengambil Keputusan untuk menyenangkan mereka. Dia menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan.
Seperti yang kita baca dalam Kitab nabi Yesaya 53: 7-8: "Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil." Kita melihat pemenuhan nubuatan ini. Dalam hukuman mati Yesus kita melihat penyelewengan keadilan yang begitu nyata. Diantara semua ini, Yesus dengan damai bekerja sama dengan kehendak Bapa-Nya.
Refleksi dari Yohanes 19: 1-16 oleh Fr. George Joseph SVD
(Dengarkan podcastnya disini)
No comments:
Post a Comment