"Aku telah melihat penindasan terhadap umat-Ku di Mesir. Aku telah mendengar keluhan mereka, dan Aku telah turun untuk membebaskan mereka. Sekarang, datanglah, Aku akan mengirim kamu kembali ke Mesir." (Kisah Para Rasul 7:34 NIV).
Perikop Alkitab hari ini adalah bagian dari pidato Stefanus kepada Sanhedrin. Beberapa orang Yahudi yang tidak menyukai Stefanus menuduhnya mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Tuhan - yang sebetulnya adalah bohong (Kisah Para Rasul 6). Jadi, ia memberi tahu mereka tentang sejarah sejak Abraham termasuk zaman Musa di mana para leluhur Yahudi menolaknya, beralih ke penyembahan berhala, dan bahkan ketika Stefanus berbicara, mereka selalu menolak Roh Kudus (Kisah Para Rasul 7:39-52).
Kembali ke kisah Musa seperti yang diceritakan oleh Stefanus. Musa melarikan diri ke Midian setelah membunuh seorang Mesir yang menganiaya seorang Israel. Ia berusia 40 tahun, dan di sana ia menetap sebagai orang asing dan menjadi gembala ternak ayah mertuanya.
Setelah 40 tahun berikutnya, Tuhan menampakkan diri kepadanya dan menyampaikan rencana-Nya untuk mengirim Musa ke Mesir guna membebaskan orang Israel dari perbudakan berat. Tuhan berkata bahwa Ia telah melihat penindasan yang dialami orang Israel dan mendengar rintihan mereka. Ini sebenarnya adalah penggenapan janji Tuhan kepada Abraham, jauh sebelum orang Israel ada.
Musa adalah seorang pangeran selama 40 tahun sebelumnya, tetapi ia menjadi "bukan siapa siapa" selama 40 tahun berikutnya di Midian. Namun, itu bukanlah akhir dari rencana Tuhan baginya. Tuhan menemukan dan memanggilnya untuk sebuah misi yang sangat besar, memimpin sebuah bangsa keluar dari penindasan suatu negara yang sangat kuat. Orang Israel ditindas oleh orang Mesir, tetapi Tuhan melihat segalanya dan Ia tidak melupakan janji-Nya kepada Abraham.
Janji Tuhan itu benar dan nyata, meskipun tampaknya lambat. Ia telah melihat semua penderitaan dalam hidup Anda. Namun, dibutuhkan iman untuk berpegang pada janji-janji-Nya dan mempercayai waktu-Nya. Firman Tuhan menyediakan banyak janji Tuhan bagi kita. Ketika kita membaca Alkitab dengan tekun, Firman itu masuk ke dalam hati kita dan tinggal di sana untuk membimbing kita.
Mari kita temukan janji-janji Tuhan bagi kita masing-masing dalam Firman-Nya. "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan" (Yeremia 29:11).
Biarkan Firman Tuhan menuntun hidup anda. Tuhan memberkatimu. Amin.
Renungan tentang Kisah Para Rasul 7:17-34 oleh Desire Litaay
(Dengarkan podcastnya disini)
No comments:
Post a Comment