Friday, August 29, 2025

Setiap panggilan hidup itu unik

Adalah baik bagi manusia untuk tetap dalam keadaanya – 1 Korintus 7: 26b. 


Pexels.com

 

Rasul Paulus memberikan nasihat yang bijaksana kepada jemaat di Korintus tentang bagaimana menjalani hidup khususnya dalam hubungan interpersonal. 

Rasul Paulus memberikan nasihat pada para gadis (ayat 25-28) yang belum menikah. Ia mengingatkan mengenai kesusahan yang akan datang, dan menyarankan untuk tetap dalam keadaan sekarang. Tetapi jika mereka ingin menikah pun itu bukan merupakan sebuah dosa. Kehidupan social disekitar kita sering memeberikan pertanyaan "Kapan menikah?" jika bertemu dengan Perempuan dewasa apalagi yang sudah mapan tetapi belum menikah, dan ini memberikan perasaan yang kurang menyenangkan bagi Perempuan tersebut. 


Hidup dalam kekudusan bukan hanya soal menikah atau tidak menikah, tetapi tentang bagaimana kita menjalani panggilan kita. Paulus mengajarkan bahwa keputusan harus mempertimbangkan situasi pribadi dan spiritual, bukan hanya tekanan budaya atau keinginan pribadi. Kebebasan yang dewasa ialah kemampuan membuat Keputusan yang bijaksana, bukan hanya mengikuti tekanan atau nafsu. 

Menikah atau tidak menikah– jangan melekat pada hal yang duniawi. Setiap status kehidupan memiliki kelebihan dan tantangan. Tidak menikah menjadi berkat besar dalam pelayanan jika dijalani dengan benar, dan merupakan panggilan untuk menjadikan hidup lebih efektif dalam pekerjaan Allah. 


Ayat 39-40 menjelaskan mengenai nasihat Rasul Paulus mengenai Janda. Seorang isteri terikat kepada suaminya selama suaminya hidup. Namun, jika suaminya meninggal, ia bebas menikah lagi. Tapi Paulus berpendapat , lebih baik tidak menikah dan tetap hidup sendiri. 

Ayah saya meninggal ketika saya masih berusi 11 tahun dan Ibu saya berusia 40 tahun saat itu. Ibu saya memilih tidak menikah hingga saat ini karena banyak pertimbangan, salah satunya karena mempertimbangkan kami anak-anaknya. Memang sulit ketika menjalani hidup dan membersarkan anak-anak seorang diri, tetapi Tuhan menguatkan dan selalu menyiapkan berkat. Ibu saya melayani di gereja sebagai majelis selama 42 tahun, Tuhan memampukan dan memberkati ketika kita memberikan diri kita dalam pelayanan.  


Bagi kita yang memilih untuk menikah, marilah kita menjalankan tugas dan tanggung jawab kita sebagai isteri maupun sebagai suami dan saling menopang dalam pelayanan kepada Tuhan dan dalam setiap peran dan tanggung jawab yang ada. 

Apapun panggilan hidup kita, setiap kita dipanggil sesuai dengan karunia dan situasinya. Tidak ada satu jalan yang lebih Rohani dari pada yang lain. Kita bebas memilih, tetapi kebebasan itu sebaiknya digunakan untuk melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh. 


Fokus utama Adalah Tuhan bukan status, apapun hidup kita menikah, tidak menikah, lajang, janda/duda: hidup kita seharusnya menjadi persembahan yang hidup bagi Tuhan.  Amin. 

 

Refleksi dari 1 Korintus 7: 25-40 oleh Meist


(Dengarkan podcastnya disini)


 


 

No comments:

Post a Comment