Wednesday, April 10, 2024

Indonesian: Bukit Zaitun

"Yesus pergi ke bukit Zaitun" – Yohanes 8: 1


Pexels.com

Marilah kita mengikuti Yesus sebagai murid-murid-Nya. Pertama, mari kita pergi ke Bukit Zaitun. Saat itu malam dan Anak Allah sedang berbicara dengan Bapa surgawi-Nya. Mereka memiliki banyak kesamaan. Kita bisa melihat bahwa Anak tetap berhubungan dengan Bapa-Nya. Ini adalah hal pertama yang kita pelajari. Kita telah belajar bahwa segala sesuatu harus dimulai setelah percakapan dengan Tuhan kita.

Kemudian, pagi-pagi benar, kami kembali ke bait suci. Ini merupakan langkah selanjutnya. Doa pribadi kita harus dilanjutkan dalam komunitas orang – orang percaya. Ini berarti di gereja. Kita tidak dapat berbicara hanya dengan Allah Bapa tetapi lupa untuk berkomunikasi dengan saudara-saudari kita. Karena kita bisa saja salah. Hal Ini merupakan pelajaran kedua dari bagian ini.

Pelajaran selanjutnya yaitu mengenai memecahkan masalah di antara orang-orang. Banyak orang berbahaya dan ingin membuat hidup kita sulit. Bahkan ada begitu banyak orang-orang yang ingin melempari kita dengan batu ketika kita melakukan dosa. Yesus muncul sebagai Seseorang yang menjaga kita. Dia tidak menggunakan banyak kata tetapi berbicara melalui tindakannya. Jadi kita perlu ingat bahwa ketika kita diuji, kita tidak perlu langsung memberikan jawaban. Kita harus sabar dan masuk akal saat menanggapi beberapa pertanyaan. Jauh lebih baik kita menundukkan diri dan rendah hati daripada menyerang dan menyinggung orang lain.

 

Akhirnya, kita dapat tetap dekat dengan Yesus dan orang yang berduka atau bersedih. Kita bisa menjadi lebih empati dan fokus pada mereka yang menderita.

Yesus Kristus mengajari kita untuk mengasihi orang lain terlepas dari dosa dan kelemahan mereka. Ini adalah cara terbaik untuk membantu orang daripada mengutuk mereka dan berperang dengan mereka. 


Refleksi dari Yohanes 8: 1-9. oleh Fr. Jozef Trzebuniak

(Dengarkan podcastnya disini)

No comments:

Post a Comment