Thursday, May 9, 2024

Indonesian version : Minyak

"Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu." - Yoh 12 : 3

Pexels.com

YOHANES 12 : 1 - 26

Maria meminyaki Yesus

1 Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. 2 Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. 3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. 4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: 5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?" 6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. 7 Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. 8 Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."

Persepakatan untuk membunuh Lazarus

9 Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. 10 Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga, 11 sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.

Yesus dielu-elukan di Yerusalem

12 Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem, 13 mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru:
"Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!"
14 Yesus menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis:
15  "Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai."
16 Mula-mula murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan, teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah melakukannya juga untuk Dia.17 Orang banyak yang bersama-sama dengan Dia ketika Ia memanggil Lazarus keluar dari kubur dan membangkitkannya dari antara orang mati, memberi kesaksian tentang Dia. 18 Sebab itu orang banyak itu pergi menyongsong Dia, karena mereka mendengar, bahwa Ia yang membuat mujizat itu. 19 Maka kata orang-orang Farisi seorang kepada yang lain: "Kamu lihat sendiri, bahwa kamu sama sekali tidak berhasil, lihatlah, seluruh dunia datang mengikuti Dia."

Beberapa orang Yunani berharap bertemu dengan Yesus

20 Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa orang Yunani. 21 Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus." 22 Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus. 23 Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. 24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. 25 Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. 26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

Merefleksikan bacaan kitab suci ini, sambil menghitung hari-hari menjelang penangkapan Yesus, termasuk orang banyak yang bersukacita dengan melambaikan daun-daun palem dan berseru " Hosana ! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan - Raja Israel ". Keseluruhan cerita ini menggambarkan sifat yang berubah-ubah dan hati manusia yang menipu. Hal ini sangat berbeda dengan ketabahan dan fokus yang pasti dari Tuhan kita Yesus Kristus.

Tuhan kita melihat langsung ke dalam hati kita yang penuh dosa dan mengetahui bahwa kita semua sedang bergumul dalam dosa. Dia telah dengan setia menyusuri jalan penuh darah dan menyakitkan menuju Kalvari, membayar dosa-dosa setiap laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang mengakui Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Rasul Paulus menulis dengan jelas dalam Roma 3:23 = " karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. " Tuhan kita secara terbuka memberitakan tentang pengorbanan Tuhan yang akan datang kepada murid-muridNya. Dia dengan patuh membiarkan diriNya menuruti kehendak Bapa dan menerima cawan murka Allah sebagai harga penebusan yang sempurna bagi dosa umat manusia. Sebagaimana yang ditulis oleh rasul Yohanes dengan indahnya dalam Yoh 3:16 - " Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan anakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. "

Ketika saya merenungkan hidup saya sebelum dan sesudah mengenal Yesus, sungguh hal itu membuat saya menangis berterima kasih yang mendalam betapa seorang juruselamat yang tidak berdosa mau mati untuk seorang pendosa seperti saya. Tetapi inilah mengapa sebabnya Tuhan kita Yesus datang ke dunia. Dia tidak datang ke dunia untuk menikmati kehidupan istimewa bak keluarga kerajaan. Kenyataannya, Dia sedemikian rendah hati sehingga Raja diatas segala raja mau lahir dalam palungan binatang yang hina di kelilingi oleh binatang-binatang ternak dan orangtua nya.

Oleh karena itu, apa tanggapan saya terhadap belas kasihan dan anugerah Tuhan yang tidak layak saya terima ini, yang sudah di bayar oleh darah Yesus ? Akankah tanggapan saya seperti sebuah kasih yang berlebihan seperti Maria yang meminyaki kaki Yesus dengan setengah kati minyak narwastu murni (seharga upah kerja setahun) ? Atau akankah aku hitung-hitungan seperti Yudas (yang mengkhianati gurunya seharga seorang budak rendahan ) ? Atau akankah aku seperti orang banyak yang tidak diketahui nama nya yang menyanyikan pujian sukacita bagi Yesus ketika semuanya berjalan dengan baik, dan tetapi meludahi wajah Tuhan kita ketika Dia dihakimi dan dibunuh ? Atau saya seperti para pemimpin agama, yang hatinya diracuni oleh kecemburuan dan kesombongan keagamaan sehingga tidak mampu mengenali wajah Anak Allah yang berjalan di tengah-tengah mereka ?

Bisakah saya mengambil sikap yang benar dari rasul Paulus yang menuliskan surat-surat yang menakjubkan tentang semangat dan sukacita besar dibalik jeruji penjara, dan membagikan rahasia sukacita dan kepuasannya ditengah-tengah ujian hidup. Dalam Filipi 4:10-13 " Aku sangat bersukacita dalam Tuhan, bahwa akhirnya pikiranmu dan perasaanmu bertumbuh kembali untuk aku. Memang selalu ada perhatianmu, tetapi tidak ada kesempatan bagimu. Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."

Saya akan mengakhiri refleksi saya dengan pertanyaan refleksi ini untuk kita semua termasuk saya sendiri : " Apa tanggapan saya untuk kasih Tuhan yang luar biasa bagi saya ?"

Biarkan saya mengakhiri dengan sebuah lagu penyembahan yang indah oleh Sovereign Grace yang mengingatkan kita untuk mengarahkan mata kita kepada Yesus : " Turn your eyes " . 

Turn your eyes
Verse 1 
Turn your eyes upon Jesus 
Look full in His wonderful face 
And the things of earth will grow strangely dim 
In the light of His glory and grace. 

Verse 2 
Turn your eyes to the hillside 
Where justice and mercy embraced 
There the Son of God gave His life for us 
And our measureless debt was erased. 

Chorus 
Jesus, to You we lift our eyes 
Jesus, our glory and our prize 
We adore You, behold You, our Savior ever true 
Oh Jesus, we turn our eyes to You 

Verse 3 
Turn your eyes to the morning 
And see Christ the Lion awake 
What a glorious dawn, fear of death is gone 
For we carry His life in our veins 

Verse 4 
Turn your eyes to the heavens 
Our King will return for His own 
Every knee will bow, every tongue will shout, 
'All glory to Jesus alone!'

Copyright 
CCLI Song # 7120053 
Song writers: George Romanacce | Kevin Winebarger | Nathan Stiff | Nic Trout 
© 2019 Sovereign Grace Praise (Admin. by Capitol CMG Publishing (Integrity Music, David C Cook)) Sovereign Grace Songs (Admin. by Capitol CMG Publishing (Integrity Music, David C Cook)) Sovereign Grace Worship (Admin. by Capitol CMG Publishing (Integrity Music, David C Cook)) For use solely with the SongSelect® Terms of Use. All rights reserved. www.ccli.com 
CCLI License # 167739 
Original words (v1) and music by Helen H. Lemmel

Refleksi dari Yoh 12 : 1-26 oleh Chris Tan

(Dengarkan podcastnya disini.)

No comments:

Post a Comment