Saturday, June 29, 2024

Indonesian version: Menyangkal

Maka Petrus menyangkalnya pula dan ketika itu berkokoklah ayam. – Yohanes 18: 17


Pexels.com
 

Penyangkalan Petrus sebanyak tiga kali terhadap Kristus ditemukan dalam semua empat kitab Injil. Banyak orang bertanya, mengapa pemimpin para murid menyangkal mengenal Yesus Kristus? Tentu saja, kita tidak tahu persisnya seperti apa, tetapi ketakutan mungkin salah satu alasan utamanya. 

Meskipun semua murid lainnya telah melarikan diri, Petrus masih mengikuti Yesus setelah penangkapan-Nya, tetapi dia menjaga jaraknya. Petrus menyaksikan Yesus yang sedang dituduh secara palsu, dipukuli, dan dihina. Petrus pasti diliputi oleh ketakutan. Sebelumnya, Yesus telah memperingkatkan murid-murid-Nya, serta kita hari ini, "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu" (Yohanes 15:18). Petrus tidak seberani yang dia katakan sebelumnya. Dalam ketakutannya, dia menyangkal Yesus Kristus. 


Mungkin Petrus merasa tidak layak, tidak "cukup baik" setelah penyangkalannya. Meskipun Petrus menyangkal Yesus Kristus, dia diberi kesempatan kedua. Yesus masih menginginkan hubungan dengan dia dan Petrus masih memiliki peran sangat penting yang harus dipenuhi. Kita dapat membaca kesempatan baru ini dalam Yohanes 21. Itu terjadi setelah kebangkitan Yesus, ketika Yesus memasak sarapan pagi bagi murid-murid-Nya di tepi danau Galilea di atas bara api (Yohanes 21:9). Yesus tidak mengatakan kepada Petrus bahwa dia tidak cukup baik, dan bahwa dia perlu waktu untuk membuktikan dirinya lagi. Yesus hanya bertanya kepadanya: "Apakah engkau mengasihi aku?" (Yohanes 21:15). Ini adalah pertanyaan penting bagi setiap orang percaya, setiap hari kita bertanya: Apakah engkau mengasihi Yesus? Tidak peduli apa yang terjadi sebelumnya, apakah engkau mengasihi Yesus Kristus, sebagai Juruselamatmu untuk hari ini? Apakah engkau menerima karya keselamatan-Nya yang sempurna, lengkap dan telah selesai itu? 

 

Mungkin engkau pernah mendengar dari orang lain bahwa "kamu tidak cukup baik". 

Bahkan orangtua, guru, atau seorang teman mengatakan bahwa "engkau tidak cukup baik". Ucapan itu bisa sangat menyakitkan dan kamu mungkin mulai mempercayainya. Tetapi dengan Yesus Kristus dalam hidupmu, kamu selalu cukup baik. Kamu adalah anaknya yang terkasih. Selama engkau menerima anugerah pengampunan dosa yang berharga dan yang diberikan dengan Cuma-Cuma, menerima Dia sebagai Juruselamat dan Tuhan, kamu adalah anak-Nya yang terkasih. 

 

Seperti yang ditulis oleh Petrus sendiri dalam 2 Petrus 3:9: "Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa". Mari kita membangun hubungan pribadi dengan Tuhan dan Juruselamat kita. Dia berdiri di pintu dan mengetuk. Mari pastikan untuk membuka pintu dan membiarkan-Nya masuk ke dalam hidup kita (Wahyu 3:20). 

 

Refleksi dari Yohanes 18:19-32 oleh Hanne

 

(Dengarkan podcastnya disini). 

No comments:

Post a Comment