Saturday, May 4, 2024

Indonesian version: Anak-anak

"Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai berai." – Yohanes 11: 51 – 52

  

Pexels.com

Imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mengatur pertemuan untuk mencari cara bagaimana menghancurkan pribadi Yesus. Mereka tidak melihat Yesus sebagai penyelamat bangsa melainkan sebagai ancaman bagi bangsa. Kayafas, yang menjadi Imam Besar pada tahun itu, membuat nubuat bahwa lebih baik satu orang mati untuk bangsa itu daripada seluruh bangsa dihancurkan. Yesus dilahirkan untuk mati. Kematian-Nya bukanlah akhir dari segalanya tetapi merupakan awal kebangkitan. Yesus tidak hanya mati untuk bangsa Yahudi saja, Alkitab dengan sangat jelas menyatakan bahwa Dia akan mengumpulkan kepada-Nya semua anak-anak Allah yang tercerai berai. 

Kita membaca dalam Injil Yohanes 10:16 - "Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala." Yesus tidak mengecualikan atau menghindari siapapun. Dia mengundang semua kepada-Nya. Mereka yang mendengarkan suara-Nya, mereka yang mengikuti perintah-Nya dan bersedia taat kepada-Nya akan diselamatkan dan tidak tersesat.

Seperti yang kita baca dalam Injil Yohanes 3:16 - "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." Sudah menjadi rencana ilahi dari Allah Bapa bahwa dunia bisa diselamatkan melalui Anak-Nya. Tindakan penyelamatan ini, seperti yang kita ketahui, penuh  dengan penderitaan. 

Sebagai anak-anak Allah, kita juga bersama-sama bertanggung jawab untuk ikut serta dalam misi Yesus, yaitu menyelamatkan semua jiwa. Seperti Yesus, ini mungkin akan menjadi misi yang menyakitkan tetapi dengan kasih karunia dan kuasa dari Allah kita bisa melakukannya. Kita perlu mencari yang hilang, meninggalkan yang sembilan puluh sembilan. Mari kita membantu Yesus dalam mengumpulkan bersama anak-anak Allah yang tercerai berai. 

Refleksi dari Yohanes 11: 38 – 57 oleh Fr. George Joseph SVD 

((Dengarkan podcastnya disini)


No comments:

Post a Comment