"Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini." (Kisah Para Rasul 18:10)
Menjelang akhir tahun 2024, ada baiknya kita melakukan instropeksi diri. Kita mungkin bertanya apakah hidup kita sudah menjadi berkat bagi orang lain dan khususnya untuk mendukung pekerjaan Tuhan di bumi atau belum. Renungan hari ini menceritakan kepada kita tentang bagaimana Paulus didukung oleh beberapa orang di Korintus selama pelayanannya dalam banyak hal.
Pertama, ia bertemu dengan Akwila dan Priskila, tinggal bersama mereka dan bekerja bersama sebagai pembuat tenda. Mereka menyambut Paulus untuk tinggal bersama mereka. Selain bekerja, setiap hari Sabtu Paulus menyempatkan diri untuk datang ke sinagoge, mencoba meyakinkan orang Yahudi dan Yunani tentang keselamatan di dalam Kristus.
Kedua, Silas dan Timotius datang dan itu memungkinkannya untuk mengabdikan dirinya secara eksklusif untuk berkhotbah, bersaksi kepada orang-orang Yahudi bahwa Yesus adalah Mesias. Dalam banyak surat lain yang ditulis oleh Paulus (misalnya 1Tesalonika 2:9), ia mengatakan tentang Timotius dan dirinya yang bekerja keras bersama-sama untuk membiayai pengeluaran sehari-hari mereka sehingga tidak menjadi beban bagi jemaat. Kali ini setelah mereka bergabung dengan Paulus di Korintus, ia tidak perlu lagi memikirkan bagaimana memenuhi kebutuhan sehari-harinya karena teman-temannya yang mengurusnya. Mereka memberi Paulus lebih banyak kesempatan untuk melakukan hal yang paling penting, yaitu menyebarkan Kabar Baik.
Ketiga, ketika orang-orang di sinagoge menentang Paulus dan bersikap kasar, ia mengebaskan pakaiannya sebagai protes dan meninggalkan mereka. Ia pergi ke rumah sebelah, ke rumah Titius Justus, seorang penyembah Tuhan, yang membukakan pintunya untuk Paulus. Di sana Krispus, kepala sinagoge, dan seluruh keluarganya percaya kepada Tuhan; dan banyak orang Korintus yang mendengar Paulus percaya dan dibaptis.
Suatu malam Tuhan berbicara kepadanya dalam sebuah penglihatan seperti yang tercatat dalam ayat 9 sampai 10: "Jangan takut; teruslah berbicara, jangan diam. Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini. " Jadi ia tinggal di Korintus selama satu setengah tahun untuk mengajarkan Firman Tuhan.
Saudara-saudari terkasih, kita mungkin memiliki peran yang berbeda dalam membantu orang terutama untuk mendukung pekerjaan Tuhan. Pastikan kita ambil bagian, berkontribusi dalam suatu hal, sekecil apapun itu. Karena Tuhan memperhatikan segala sesuatu. Semoga kita mengakhiri tahun ini dengan bersukacita karena kita termasuk dalam apa yang Tuhan katakan sebagai "umatKu". Amin. Selamat hari Natal dan Tahun Baru 2025 yang diberkati!
Renungan Kisah Para Rasul 18:1-17 oleh Desire Litaay.
No comments:
Post a Comment