Thursday, May 30, 2024

Indonesian version: Tanpa-Ku

" ..diluar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa" - Yoh 15:5

Pexels.com

Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya dengan kasih yang besar. Karena Dia tahu itu adalah cara terbaik untuk masuk ke dalam hati manusia. Anak manusia mengerti betapa pentingnya kesatuan. Dia menjadi satu dengan Bapa-Nya di dalam Roh Kudus. Karena itu, Dia melakukan segala sesuatu menurut kehendak Bapa-Nya. Juga, Dia mencoba menjelaskan masalah-masalah kerohanian kepada orang-orang milik dunia ini. Oleh karena itu, Dia memberikan suatu contoh tentang pokok anggur yang benar dan persahabatan. 

Murid-murid dapat belajar dari Guru Besar mereka tentang nilai-nilai yang paling penting. Yesus Kristus adalah seorang yang ahli dalam kerohanian dan teologi. Jadi Dia menunjukkan kepada mereka bagaimana cara membangun hubungan-hubungan yang mendalam. Baik hal-hal surgawi maupun duniawi penting bagi Yesus. Alam semesta adalah tempat dimana Roh Allah bekerja. Manusia sering berbuat salah lewat tindakan dan keputusan mereka sendiri. Mereka dapat merasa kering dan kosong ketika mereka kurang kasih sayang. Kenyataan ini membuat mereka mengalami berbagai penyakit dan masalah-masalah lainnya. 

Anak-anak Tuhan perlu dikasihi. Mereka membuka hatinya untuk persahabatan. Mereka termasuk dalam pokok anggur yang sama yang dipangkas oleh Bapa dan mereka menunggu disucikan oleh Roh Kudus. Mereka juga perlu pengajaran yang berasal dari kitab suci. Ketika mereka membaca alkitab, mereka tetap setia kepada kasih Allah Tritunggal yang kudus. Mereka bertumbuh dalam kasih Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus. Hanya dengan kasih ini, mereka mencapai kebahagiaan dan kedamaian batin yang sempurna. Mereka juga dapat mengasihi satu sama lain dan memenuhi seluruh dunia dengan kasih yang agung. 

Komunitas adalah tempat yang tepat untuk menunjukkan kasih kepada teman dan memberikan hidup kita. Di dalam gereja, Tuhan berbicara kepada kita sebagai teman, memberitahukan kepada kita segala sesuatu, dan memberikan kepada kita apapun yang kita minta dalam nama-Nya.

Refleksi dari Yoh 15:1-17 oleh Fr Józef Trzebuniak

(Dengarkan podcast nya disini.)

No comments:

Post a Comment